Rabu, 14 Desember 2011

" Masih Adakah Peranan Agama Dalam Masyarakat Sumba Barat "

Ketika kehidupan syarat dengan makna pribadi, golongan ataupun kelompok maka hidup akan terkikis maknanya. Seringnya terjadi kriminal entah itu ringan apa berat seperti perampokan, pencurian bahkan pembunuhan seakan menjadi hal biasa di masyarakat sumba barat.

Pihak otoritas keamanan sudah melakukan yang baik, namun dimata rakyat sumba barat masih minim serta kurang optimal dalam ketangkasan merespon sebuah informasi kejadian. Ada banyak faktor mengapa sumba barat yang kita cintai seolah-olah tak ada perubahan di masyarakat. Faktor-faktor itu adalah :
  1. Ekonomi masyarakat yang mengalami resesi
  2. Rendahnya pengetahuan masyarakat, dimana setiap kampung banyak usia sekolah yang putus sekolah
  3. Kebijakan pemerintah daerah yang tidak tepat sasaran
  4. Keadaan politik di daerah yang tidak mendidik
  5. Serta masyarakat itu sendiri yang acuh tak acuh
Saat ini masyarakat sumba barat ingin keluar dari semuanya itu, namun jalan apa yang harus di tempuh serta siapa sosok yang pantas menjadi penutan di dalamnya. Agama satu-satunya jalan yang harus di dorong untuk memulihkan keadaan tersebut, baik lewat gereja, masjid, pura dan wihara harus bersama memikul penderitaan rakyat. Agama bukan hanya teori ataupun kata-kata semata, akan tetapi tindakan nyata lewat program yang realistis  di kehidupan masyarakat sumba.

Kalau masing-masing agama mengambil peranan nyata, baik di bidang ekonomi, pendidikan serta sosial masyarakat niscaya sumba barat akan maju dalam segala aspek. Kini kita menunggu dan mendukung gebrakan baru masing-masing agama dalam masyarakat, memberi inspirasi baru, serta menemukan akar persoalan di bidang ekonomi dan keamanan rakyat. Semoga agama mengambil peranan penting dalam mengubah moralitas seseorang. Akhirnya, agama bukan kata-kata namun sebuah tindakan nyata ikut merasakan dan memberi jalan keluar akan persoalan umatnya.

Minggu, 06 November 2011

' Masih Ada Harapan Untuk Memulai "

Inilah waikabubak di saat kemarau, ia masih tersenyum disaat panas menjadi junjungannya. Ini akan lebih indah, jika lahan yang digarap setahun sekali bisa di kerjakan lebih dari satu kali.

Tapi percayalah semua ide, gagasan yang anda sumbangkan hari ini akan berbuah esok hari, mana kala kita terus bergandengan tangan tanpa melihat perbedaan. Jadikan kerja keras sebaga...i alat yang ampuh untuk keluar dari krisis multideminsi, Jadikan hari kemarin sebagai sahabat setia, untuk esok lebih pasti

Kepada mahasiswa sumba barat dimana pun anda berada, motivasi diri anda dengan kesungguhan, manfaatkan keadaan dengan baik, terus berfikir kritis akan sumba yang sedang menuju perubahan. Jika anda selesai studi bukan berarti selesai segalanya, akan tetapi baru tangga pertama menuju cita-cita anda
Dedikasihkan ilmu anda bagi mereka yang tidak seperti dirimu, seberapa besar kesulitan anda untuk mimpi, itulah proses yang mendewasakan . Jangan pernah menyerah hanya karena terlambat kiriman, jumlah yang dikirim berkurang. Pastikan diri anda bahwa semuanya bisa di lewati

Tidak ada orang yang sukses tanpa disiplin, kerja keras, belajar dan belajar serta kepasrahan hidup pada penyelenggara hidup.

Jumat, 09 September 2011

" BERI AKU SUMBA "

Beri Daku Sumba
di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu
aneh, aku jadi ingat pada Umbu

Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari membusur api di atas sana
Rinduku pada Sumba adalah rindu peternak perjaka
Bilamana peluh dan tenaga tanpa dihitung harga

Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput
Kleneng genta, ringkik kuda dan teriakan gembala
Berdirilah di pesisir, matahari ‘kan terbit dari laut
Dan angin zat asam panas dikipas dari sana

Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari
Beri daku sepucuk gitar, bossa nova dan tiga ekor kuda
Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari
Beri daku ranah tanpa pagar, luas tak terkata, namanya Sumba

Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh
Sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua
Dan bola api, merah padam, membenam di ufuk teduh

Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari bagai bola api, cuaca kering dan ternak melenguh
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.

Kamis, 10 Februari 2011

MENCIPTAKAN KEAMANAN YANG KONDUSIF, MENINGKATKAN INVESTASI DI SUMBA BARAT

Pendapatan suatu daerah tidak terlepas dari seberapa investor yang mau menanamkan modalnya di daerah tersebut, serta peranan perbankan dan lembanga keuangan lainnya. Seorang investor mau berinvestasi jika dijamin beberapa hal, yaitu sumber daya alamnya ada, sumber daya manusianya, keamanan serta budaya dan peraturan-peraturan daerah.

Sumba barat memiliki kriteria itu tapi sayangnya, keamanan belum bisa mengarah pada kata kondusif. Apa yang salah dalam menciptakan keamanan masyarakat, dari tahun ke tahun kita hanya diperhadapkan pada masalah yang sama yakni keamanan. Pencurian terjadi dimana-mana, pencopetan dan perampokan namun pelakunya jarang dijerat di hadapan hukum. Pemerintah sumba barat harus berguru di tetangganya sumba barat daya, dalam menekan angka kriminalitas. Dalam mengentaskan kriminalitas tidak hanya di rumah tahanankan atau lembaga masyarakatkan seseorang,  tidak akan menyelesaikan sebuah persoalan, tetapi jauh dari itu pemerintah dan pihak keamanan sumba barat harus benar-benar memahami akar permasalahan masyarakat.

Terjadinya aksi-aksi di masyarakat sumba barat disebabkan angka pengangguran, masing-masing individu tidak memiliki ketrampilan, pendidikan yang tidak memadai dan ekonomi yang lesuh. Disini dibutuhkan peranan pemerintah dan kaum terdidik sumba barat untuk bersatu padu mengarahkan pihak-pihak lain ke arah yang lebih baik. Baik pelatihan-pelatihan yang bersifat padat karya, penyuluhan di setiap kampung, desa, ataupun kecamatan akan dampak dari sebagian orang yang melakukan aksi tidak terpuji ( pencurian dll ).

Pemerintah harus serius menciptakan sumba barat yang INNA AMA ( indah, nyaman andalan, makmur dan abadi ), sehingga investor mau membuka lapangan kerja baru hingga penggangguran semakin menurun serta ekonomi masyarakat semakin terangkat. Dalam menciptakan keamanan,  pemerintah serta pihak keamanan dapat melakukan pendekatan dari HATI ke HATI,  kepada semua lapisan masyarakat dengan tidak mengesampingkan yang bersalah tetap diproses sesuai hukum.

Sumba barat memiliki potensi  besar baik pertanian, peternakan, kealautan,  pariwisata maupun sektor-sektor lain yang menjadi andalan sumba barat dalam menarik investor. Sekarang kembali pada para birokrat serta legeslatif dan masyarakat untuk sama-sama menyambut perubahan perekonomian kabupaten dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, investasi pihak luar dan mau keluar dari gurita kemiskinan.

Selasa, 25 Januari 2011

MENGEMBALIKAN MASA KEEMASAN SUMBA BARAT SEBAGAI LUMBUNG PADI NTT



Mengingat masa kejayaan sumba barat pada masa pemerintahan gubernur NTT Ben Mboi di tahun 1980-an, sumba barat adalah penghasilan padi dan jagung terbesar di seluruh daratan NTT. Dengan sistem kerja dan pengelolahan lahan yang baik, serta luasnya daerah persawahan serta ladang menjadikan sumba barat sebagai daerah di NTT yang perluh di perhitungkan hasil pertaniannya. Seiring waktu yang terus berjalan, Ben Mboi tak lagi menjabat  sebagai gubernur, lahan untuk pertanian di sumba barat khususnya di waikabubak semakin memprihatinkan untuk pertanian,  menjadikan sumba barat sebagai penerima bukan pemberi hasil pertanian untuk NTT.

Lahan yang dulunya sebagai lahan pertanian, kini telah berubah sebagai lahan pemukiman penduduk, ruko, serta pertokoan yang mengatas namakan pembangunan. Para petani yang hanya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian kini harus mencari jalan keluar untuk kelangsungan hidupnya. Sebelum lahan mereka di jadikan pemukiman, hasil pertanian yang mereka peroleh dapat digunakan untuk melanjutkan studi anak mereka sampai pada tingkat universitas.

Pertanyaan sekarang apakah sumba barat masih mampu, mengembalikan dirinya sebagai daerah penghasil padi bagi NTT ? dengan kondisi lahan pertanian yang memprihatinkan serta pengelolahan yang masih tradisional.

Program kerja yang baik harus di implementasikan serta memiliki asas manfaat bagi masyarakat. Selama ini masyarakat pertanian di sumba barat hanya mengerjakan lahan mereka dengan sistem tradisional, yang hasilnya jauh dari harap. Sedangkan saat sekarang ini pengelolahan pertanian maupun pengembangannya berbasis agrobisnis dengan teknologi sebagi penunjangnya.

Pemerintah setempat harus memiliki motivasi untuk menggerakan masyarakat, membuat kelompok-kelompok tani di berbagai desa maupun tingkat kecamatan serta melaksanakan studi lapangan. Pemerintah juga harus menjamin ketersediaan kebutuhan pertanian seperti, pupuk, obat-obatan. Dinas pertanian dapat melaksanakan pengawasan mulai pengelolahan lahan sampai pada hasil pertaniannya, dinas terkait dapat melakukan terobosan baru untuk membeli gabah para petani. Sehingga tidak di jual ke pasar yang rata-rata orangnya memililki motif spekulasi yang merugikan petani.

Sumba barat yang terdiri dari lima kecamatan yaitu wanokaka, lamboya, loli, tanah righu dan kota waikabubak dapat menggerakkan potensi masing-masing dengan di bantu dinas terkait, dapat mengharumkan kembali nama sumba barat di tanah flobamora. Kita tidak cukup waktu mengenang masa lalu, tapi kita banyak waktu untuk mengubah potensi wilayah menjadi andalan kabupaten.

Jumat, 21 Januari 2011

PERANAN PULAU SUMBA, DALAM MENSUKSESKAN VISI KEMBALINYA NTT MENJADI PROPINSI CENDANA TAHUN 2030


Cendana atau dalam bahasa latinya santulum album linn, merupakan jenis tanaman yang sangat penting di propinsi NTT umumnya dan pulau sumba pada khususnya, merupakan jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan jenis endemik terbaik di dunia. Pohon tersebut menghasilkan minyak atsiri dengan aroma yang harum.

Pohon cendara merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah NTT, oleh sebabnya perluh pengelolahan yang baik sehingga benar-benar menjadi sumber pendapatan dan keunggulan daerah. Saat ini NTT mengalami penurunan pohan cendana, bahkan sampai pada level mengkuatirkan terancam punah ( vulnerable ) dan masuk dalam daftra appendik II. Kondisi seperti itu perluh perhatian semua kalangan baik pemerintahan pusat, daerah maupun masyarakat untuk tetap melestarikan pohon cendana tersebut.

Pulau sumba yang terdiri dari empat kabupaten, merupakan penyumbang cendana terbaik, dengan letak geografisnya yang mendukung keberadaan cendana dapat di jadikan tempat pengembangan dan pelestarian. Upaya yang harus di lakukan oleh pemerintah daerah adalah pengembangan cendana yang berbasis masyarakat karena hal tersebut merupakan kegiatan padat karya ( pro job ), yang berpihak pada masyarakat kurang mampu dan berorentasi pada  peningkatan pro growht.

Kendala yang di hadapi masyarakat pulau sumba adalah regulasi yang belum sepenuhnya berfungsi, rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam keberadaan pohon cendana, kelangkaan dan kepastian pengelolahan cendana serta modal atau dana yang minim. Oleh karenanya pemerintah harus mampu memecahkan persoalan-persoalan tersebut sehingga misi 2030 dapat tercapai bukan hanya slogan tetapi kenyataan. Para pengelolah daerah jangan terbelenggu dengan politik,  tetapi saatnya berfikir untuk kemajuan daerah dalam melaksanakan terobosan baru, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah serta pelayanan masyarakat. Pertanyaan sekarang apakah pulau sumba siap mensukseskan misi tahun 2030 ataukah masih tertidur dalam mimpinya ?. Semua kembali kepada pemerintah daerah dalam mensosialisasikan agenda-agenda pemerintahan serta mau berkomunikasi dengan masyarakat.

Jumat, 14 Januari 2011

MEMBANGUN SUMBA BARAT LEWAT PERUBAHAN POLA PIKIR DAN TINDAKAN

Sumba barat  memiliki potensi pertanian yang baik dan di dukung oleh rasa kekeluargaan yang tinggi,  merupakan modal awal bagi sumba barat untuk berkembang. Untuk membangun sumba barat ke depan bukan hanya bangunan fisiknya yang dibangun, tetapi harus dibarengi dengan perubahan pola pikir masyarakat lewat pendidikan formal maupun informal.

Kalau masyarakatnya memiliki pendidikan yang baik minimal berijasah menengah atas, maka di harapkan pemerintah sumba barat untuk peduli dengan keberadaan mereka. Kepedulian pemerintah lewat pelatihan keterampilan untuk berwiraswasta,  dan pemberian modal untuk berusaha, dapat membantu untuk menekan angka pengangguran musiman. Rata-rata orang sumba hidupnya bergantung pada sektor pertanian, oleh karenanya tidak ada alasan untuk kekurangan pangan. Tetapi kenyataan di lapangan tidak demikian, hal ini di sebabkan budaya sumba barat yang doyan pesta, dan minimnya pengetahuan tentang bercocok tanam.

Dengan kondisi seperti ini, pemerintah harus bersikap dan melakukan terobosan baru. Untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada di sumba barat baik sma, smk dsb. Apabila terdapat sekolah yang tidak bermutu dinas pendidikan harus tegas untuk menutup sekolah tersebut tanpa harus kompromi.